Kajian Interaksi Sosial Perkampungan Terjepit di Kawasan Gading Serpong (Studi Kasus: Kampung Rumpak Sinang, Tangerang)

Meysia Kurniawan, Surya Gunanta Tarigan

Abstract


Perkembangan kota mandiri seperti Gading Serpong berdampak kepada perkampungan eksisting yang berada baik di sekitar maupun di tengah kawasan tersebut. Salah satunya adalah Kampung Rumpak Sinang, Kabupaten Tangerang. Lokasi kampung yang berada di tengah kawasan Gading Serpong memberikan banyak dampak pada kampung ini baik dari dampak ekonomi, sosial, hingga pola penggunaan dan pemanfaatan ruang interaksi sosial. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dampak sosial, ekonomi, serta penggunaan ruang interaksi sosial kampung di tengah jepitan kawasan mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat dampak positif dari sisi perekonomian warga dan peningkatan kualitas sumber daya manusianya yang ternyata sangat dibutuhkan dan membantu kesuksesan dari pengembangan kawasan mandiri, kemudian dari sisi sosial berbagai dampak dirasakan dengan munculnya pendatang pada kampung dan terjadi beberapa perubahan fungsi ruang kampung yang ditemukan


Keywords


perkembangan kota, perkampungan terjepit, Tangerang, Ruang interaksi sosial

Full Text:

PDF

References


Arbi, A., (2017). www.radarbanten.co.id. [Online]

diunduh dari: https://www.radarbanten.co.id/kampung-rumpaksinang-di-tengah-kepungan-raksasa-properti/ [diakses 2 Desember 2020].

Astari, D. et al. (2015). ‘Pola Pemanfaatan Ruang Pada Selamatan Desa di Permukiman Perkotaan’, Langkau Betang, 2(ritual tradisi), pp. 42–53. Available at: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/lb/article/view/13839/12399.

Firman, T. (2004). ‘New town development in Jakarta Metropolitan Region: A perspective of spatial segregation’, Habitat International, 28(3), 349-368. doi: 10.1016/S0197-3975(03)00037-7.

Handa, R. (2017). ‘Research Methods for Architecture’, Technology Architecture + Design. Routledge, 1(1), pp. 112–113. doi: 10.1080/24751448.2017.1292802.

Igalla, M., Edelenbos, J. and van Meerkerk, I. (2020). ‘What explains the performance of community-based initiatives? Testing the impact of leadership, social capital, organizational capacity, and government support’, Public Management Review. 22(4), 602-623. doi: 10.1080/14719037.2019.1604796.

Kusno, A. (2020). ‘Middling urbanism: the megacity and the kampung’, Urban Geography, 41(7), 954-970. doi: 10.1080/02723638.2019.1688535.

Leisch, H. (2002). ‘Gated communities in Indonesia’, Cities, 19(5), 341-350. doi: 10.1016/S0264-2751(02)00042-2.

Permanasari, E. (2006). ‘Traditional Dwellings and Settlements’, Working Paper Series Housing Enclaves: Between Reality and Imagination, (195), pp. 1419–1439.

PWC (2019). ‘Making Affordable Housing a Reality in Cities’, World Economic Forum, (June), pp. 1–60. Available at: ttp://homeguides.sfgate.com/student-hous. Roger G. Barker.’, American Anthropologist. doi: 10.1525/aa.1969.71.6.02a00440.

Turner, J. F. C. (1976). Housing by people: Towards autonomy in building environments. London: Marion Boyars.

Widodo, H. (2019). ‘Perencanaan Transportasi Umum Terpadu Pada Kawasan Kota Mandiri (Studi Kasus : Kawasan Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan)’, Planners Insight : Urban and Regional Planning Journal, 1(1), pp. 029–034. doi: 10.36870/insight.v1i1.11




DOI: https://doi.org/10.36262/widyakala.v8i1.392

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 WIDYAKALA: JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Redaksi Jurnal Widyakala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Universitas Pembangunan Jaya
Jalan Cendrawasih Raya Blok B7/P, Sawah Baru, Ciputat, 15413
Telp : 021-7455555 ext 1311
widyakala.journal@upj.ac.id